Kamis, 28 Januari 2010

Sebuah bahasa asing bagi pembelajaran anak


BUKU
TEACHING TO YOUNG LEANERS


CHILDREN LEARNING A FOREIGN LANGUAGE
















OLEH LYNNE CAMERON
CAMBRIDGE LANGUAGE TECHING LIBRARI (2001)



Sebuah bahasa asing bagi pembelajaran anak

1.1 Pengambilan sebuah pembelajaran dengan persepsi yang di umumkan

Apakah perbedaan tentang mengajar sebuah bahasa asing untuk anak-anak, umumnya untuk mengajari orang-orang dewasa? Berepa perbedaan yang jelas, anak-anak terkadang antusias dan akteratif sebagai para siswa. Mereka ingin mempersilahkan guru untuk membentuk group belajar. Mereka akan beraktifitas ketika mereka tidak faham, mengapa dan bagaimana. Bagaimanapun, mereka juga kehilangan ketertarikan dan kurang kemampuan untuk menjaga motivasi mereka pada tugas-tugas mereka temukan sulit. Anak-anak tidak menemukan, hal itu sebagai kemudahan untuk menggunakan bahasa untuk berbicara tentang bahasa, didalam kata lain, mereka tidak memiliki kelebihan yang sama sebagai murid-murid yang dewasa untuk mata bahasa yang guru-guru dapat menggunakan untuk menjelaskan tentang grammar atau pidata. Anak-anak nampaknya sedikit malu daripada orang-orang dewasa saat berbicara didalam sebuah bahasa-bahasa yang baru dan kurang nya mereka untuk membantu anak-anak memperoleh orang asli dari luar negeri dengan logatnya yang husus, tetapi ini adalah keumuman yang menyembunyikan detail perbedaan anak-anak dan kemampuan yang melibatkan didalam pengajaran mereka.
Kami memerlukan keumuman untuk menemukan pemahaman sebagai karakter anak-anak sebagai pembelajar bahasa. Kami akan menemukan yang pebedaan yang penting melakukan mengembangkan dari segi linguistic, psychological dan perkembangan social pada pembelajaran dan oleh sebab itu ksmi memerluksn untuk menyesuaikan cara kami berfikir tentang tentang bahasa kami mengajar dan aktivitas kelas kami gunakan. Walaupun bahasa yang konvensional mengajari seperti grammer dan mendengar digunakan didalam hubungan dengan siswa didalam kelas, memahami apa maksud untuk ana-anak yang belajar mungkin memerlukan untuk membedakan bagaimana mereka memahami pengajaran bahasa yang umum.
Didalam persepektif pembalajaran [pembelajar diambil dari buku-buku ini. Pengetahuan tentang pembelajaran anak-anak yang ditampakkan sebagai pusat untuk pengajaran yang efektif, pembelajaran yang berhasil dan kegiatan-kegiatan yang dihubungkan untuk pembelajaran keperluan murid-murid untuk memerlukan teks unit buku, atau tertarik guru-guru. Saya membedakan sebuah perseptif “pusat pembelajaran dari pusat pembelajaran”, perseptif pusat pembelajaran menempati anak-anak pada pusat guru-guru fikiran guru dan rencana kurikulum, ketika ini adalah perbaikan yang hebat terhadap penempatan subyek atau kurikulum sebagai pusat. Saya sudah menemukan yang hal itu tidak cukup, didalam pusat terhadap anak, kami ketika perbaikan ini ditampatkan sebagai subjek atau kurikulum sebagai pusat.
Saya sudah menemukan hal itu yang tidak cukup. Didlam pusat antara anak-anak, kami beresiko menghilangkan pandangan apa itu kami mencoba untuk melakukan disekolah, dan potensial yang mewah yang luar biasa terhadap anak-anak, gambaran anak-anak yang berdiri dipinggir sebuah negeri yang baru yang mewakili ide-ide yang baru dan semua yang dapat diajari, malahan anak-anak menapaki melalui lembah-lembah dan hutan-hutan dan gunung-gunung. Bagaimana mungkin tidak menyadari kemungkinan-kemungkinan didalam penawaran, jika seorang memperhatikan yang dipusatkan kepada anak-anak, ada sementara untuk tinggal ditempat yang pertama atau anak-anak yang selanjutnya, saya sudah banyak melihat banyak kelas disana murid-murid sedang menyenangkan atau tingkah intelektual tetapi kegagalan untuk belajar. Pada waktu yang berharga didalam jadwal waktu yang sibuk untuk mengajar bahasa yang sangat singkat untuk menghabiskan aktifitas yang bagus tetapi tidak memasuki yang maksimal, guru-guru harus melakukan apa yang anak-anak mungkin tidak dapat melakukanya, untuk menjaga pandangan, pandangan yang lebih wajib dan memindahkan anak terhadap penambahan permintaan teman sehingga tidak ada.
Psikologi Piagetian membedakan 2 cara didalam perkembangan dapat mengambil tempat sebagai akibat dari aktifitas, asimilasi dan accomodasi. Asimilasi terjadi ketika, kejadian mengambil tempat tanpa beberapa perubahan untuk anak, accomodasi meliputi keinginan anak-anak untuk berkembang dilingkunganya didalam bebrapa cara, seperti contoh pada makanan, marilah menggambarkan kejadian-kejadian ketika masa sekolah, siapa yang sudah belajar untuk menggunakan sendok, dengan untuk makan. Dia mungkin pertama menggunakan garpu didalam cara yang sama sebagai sendok yang digunakan dengan cara yang sama untuk yang digunakan. Ini adalah asimilasi pencampuran yang merupakan obat yang baru untuk menambah kemampuan dan pengetahuan ketika anak menyadari bahw garpu digunakan untuk makan.
Dari pandangan Piagetian, pikiran anak berkembang sebagai kelanjutan atau pertumbuhan ilmu pengetahuan dan kemampuan kecerdasan terhadap sebuah langkah yang formal, pemikiran yang masuk akal, bagaimanapun pertumbuhan adalah tanda dengan perubahan yang pasti yang mana anak melewati langkah ini, setiap langkah, anak-anak mampu berfikir beberapa tipe tetapi masih tidak mampu dari yang lain. Pada bagian ini, perkembangan terahir yang diungkapkan Piagetian, berfikir bahwa dapat diganti dari katagori yang abstrak, menggunakan aturan-aturan logika, yang tidak menjadi tak berharga untuk anak-anak sebelum mereka mencapai 2 tahun atau lebih.

Penerapan Teori Piagetian untuk pembelajaran Bahasa.

Anak-anak sebagai pembuat rasa

Kami tidak mengambil dari Piagetian ide sangat penting terhadap anak sebagai pelajar yang aktif dan pemikir membuat pengetahuanya dari bekerja dan objek atau idea. Anak-anak juga mencari niatan dan tujuan apa yang mereka lihat orang-orang lakukan, membawa pengetahuan mereka dan pengalaman untuk mencoba mereka membuat tingkah laku orang lain dan bahasa. Kenyataanya bahwa anak-anak aktif “membuat rasa” tetapi membuat sensasi mereka terbuat oleh pengalaman mereka. Ini adalah kunci untuk memahami bagaimana mereka merespon kepada tugas dan sktifitas didalam kelas bahasa yang kami akan gunakan melalui bukunya.

Vygotsky

Anak sebagai Sosial

Pendapatnya Vygotsky tentang perkembangan berbeda dari Piaget’s didalam kepentingan. Dia memberikan kepada bahasa dan orang-orang lain didalam dunia anak, walaupun teori Vygotsky adalah yang di catat untuk memusatkan pada bagian social dan perkembangan modern yang dilabeli atau disebut teori social cultural, dia mengambil individu atau pengetahuan individu. Perkembangan bahsa pertama anak-anak pada tahun kedua didalam kehidupanya sebagai generasi sebagai dasar didalam perkembangan pengetahuan. Bahasa membuktikan anak-anak dengan alat yang baru, kesempatan yang baru untuk melakukan sesuatu dan untuk mengorganisasikan informasi melalui kata-kata atau symbol-simbol yang digunakan, anak-anak dapat didengar pembicaraanya sebagai mereka mengadakan tugas atau bermain, yang biasa disebut pidato sendiri, sebagai anak berolehan mereka berbicara, perbedaan diantara pidato social untuk yang lainya “ Didalam berbicara” yang selanjutnya untuk bermain didalam aturan yang penting didalam peraturan dan pengawasan yang terkontrol. Orang-orang dewasa kadang-kadang beristirahat untuk berbicara sendiri ketika menghadapi tugas-tugas.
Ucapan awal bayi dan perkembanganya kedalam bahasa Vygotsky membedakan berbicara dan apa yang terjadi didalam pikiran anak-anak, bayi memulai dengan kata-kata yang awal tetapi kata-kata ini mengungkapkan seluruh pesan-pesan , ketika seorang anak mengatakan Jus mungkin maksudnya saya ingin Jus atau jusku tumpah. Karena perkembangan anak-anak, seluruhnya tidak bisa dibagi0bagi melalui pesan yang dapat dipisahkan menjadi unit yang kecil dan diungkapkan dengan meletakkan bersama kata-kata yang unit-unit dibicarakan.
Teori Vygotsky adalah penelitian langsung yang perkembangan dan pembelajaran menempati tempat didalam kontek social contoh didunia terhadap orang-orang yang lain, yang berinteraksi dengan anak dari lahir, malahan Piaget anak-anak adalah seorang murid yang aktif sendiri didalam dunia orang-orang lain. Orang-orang ini bermain aturan yang penting didalam membantu anak-anak untuk belajar, membawa objek dan ide-ide yang memperhatikan mereka, berbicara ketika bermain tentang permainan, membaca cerita, menanyakan pertanyaan cara-cara yang bermacam-macam, orang-orang dewasa mediasi kedunia anak-anak agar anak-anak dan dapat membuat atau mengetahui kelebihan mereka, kemampuan untuk mempelajari melalui perintah dan meditasi sebagai ciri dari kecerdasan manusia.
Dengan bantuan orang-orang dewasa anak-anak dapat melakukan dan memahami daripada mereka dapat diri sendiri, untuk menggambarkan ide ini marilah mengulang contoh bayi belajar untuk makan dengan sendok, makanya orang dewasa dan anak-anak bersama-sama mencapai bayi yang tidak dapat dilakukan dengan sendiri. Dan bayi-bayi menerima beberapa kegunaan latihan didalam menggunakan sendok yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan-makanan sebelum bayi akan menguasai langkah ini dan dapat ditinggalkan untuk melakukan seluruh proses makan dengan diri sendiri. Orang dewasa sudah mebantu bayi-bayi didlam cara-cara yang berbeda , termasuk melakukan semua menyimpan waktu.
Vygotsky menggunakan idea ZPD untuk memberikan arti yang baru untuk tingkat kecerdasan, mengukur tingkat kecerdasan dengan apa yang diperoleh ukuran yang terbaik dapat melakukan sendiri. Vygotsky menyarankan bahwa kecerdasan diukur oleh apa yang anak lakukan dengan bantuan yang dimiliki.
Anak-anak yang berbeda pada point yang samadidalam perkembangan yang akan membuat penggunaan yang berbeda yang sama sebagai alat bantuan terhadap anak dewasa, ambil contoh umur 7 atau 8 belajar.
Brunner
Menurut Brunner, bahasa adalah alat yang penting untuk pertumbuhan kognitif, dan dia meninvestigasikan bagaimana orang-orang menggunakan bahasa untuk mediasi dunia untuk anak-anak dan membantu mereka untuk menyelesaikan masalah (Brunner 1983. 1990) berbicara yang bersemangat anak-anak akan mengadakan aktifitas, sebagai jenis versi vergal untuk memberikan bantuan didalam memberikan makanan terhadap bayi, dilabelkan Scaffolding (wood, Brunner dan ross 1976) penelitian dengan ibu-ibu Amerika dan anak-anak. Orang tua yang scaffolded tugas dengan efektif untuk anak-anak yang diikuti ………..
o Mereka membuat anak-anak tertarik didalam tugas.
o Mereka menyederhanakan, kadang-kadang memutuskan sedikit langkah pembelajaran.
o Mereka menjaga anak langkah-langkah terhadap dengan mengingat anak-anak apa yang menjadi tujuan.
o Menjelaskan sangat penting untuk menunjukkan anak-anak dengan cara-cara yang lain terhadap bagian-bagian tugas yang lain.
o Mereka mengontrol keinginan anak-anak selama tugas.
o Mereka menunjukkan pemikiran terhadap tugas-tugas.

Kegiatan-kegiatan didalam kelas bahasa

Mentransferan terhadap kelas bahasa, kami akan melihat bagaimana kegiatan diruang kelas, apa yang terjadi setiap hari, mungkin membuktikan kesempatan untuk mengaturnya seperti memberikan kertas atau gunting untuk membuat aktifitas sebagai rutinitas, ini selalu mengambil dengan dasar bentuk yang sama seperti contoh guru berbicara kepasda seluruh kelas.
Organising Distribusi berharap mungkin anak-anak sebagai monitor gunting, mungkin dijaga diatas kardus, kertas didalam lemari, bahsa digunakan mencocoki tugas dan level murid-murid. Dengan tahapa awal para pelajar mungkin mendengar, kegiatan rutinitas membuktikan kesempatan untuk pengembangan pengertian bahasa, mereka membolehkan anak-anak untuk membuat pengertian dengan bahasa baru dari pengalaman dan membuktikan ruangan untuk pertumbuhan bahasa.




















BUKU

PSYCHOLOGY AND LANGUAGES
















OLEH ROBIN CAMPBELL (UNIVERSITI OF OTTAWA)
CAMBRIDGE UNIVERSITY


Perolehan Bahasa

1. Anak tidak belajar sebuah bahasa dengan menceritakan semua kata-kata dan semua kalimat didalam kamus. Daftar kata-kata terbatas tetapi bukan kamus dapat membuat semua kata, yang mana tidak terbatas jumlahnya.
2. Anak-anak belajar membuat kalimat-kalimat, yang mana mereka tidak pernah membuat kalimat sebelumnya.
3. Anak-anak belajar untuk memahami kalimat, mereka tidak pernah mendengar sebelumnya, mereka tidak dapat melakukan dengan mencocokan ungkapan-ungkapan kalimat yang didengar dengan beberapa kalimat yang diceritakan.
4. Anak-anak harus membuat aturan-aturan yang membolehkan mereka menggunakan kreatifitas bahasa mereka.
5. Tidak anak seseorang mengajari mereka dengan aturan-aturan ini, kepada orang tua mereka tidak memiliki keahlian didalam phonologi, morphologi, syntax dan aturan-aturan semantic daripada anak-anak.
Jika kamu ingat ketika kamu kecil, kamu tidak akan mengingat seorangpun membicarakanmu untuk membuat sebuah kalimat dengan menambahkan sebuah Veb Frase ke naun frase atau kebentuk jama’. Anak-anak, nampaknya abersikap terhadap perolehan bahasa yang efisien membutuhkan teori bahasa yang sempurna , dan mereka menggunakan teori ini untuk membuat grammar bahasa mereka dengar.
Untuk memperoleh aturan-aturan grammar yang lengkap, anak-anak juga belajar pragmatic, social yang digunakan dalam suatu bahasa , yang biasa disebut kompetensi yang bersifat komunikatif, aturan-aturan ini termasuk sapaan yang digunakan kata, taboo, bentuk yang sopan untuk menyapa, dan ungkapan-ungkapan yang berbeda situasi.

Langkah-langkah dalam perolehan bahasa

Anak-anak tidak bangun tidur oagi dengan kalimat yang bentuk grammar yang ada didalam kepala mereka dengan pengetahuan dan komunikasi social. Kompetensi bahasa berkembang dengan langkah-langkah dan hal itu sudah disarankan setiap langkah yang baik lebih menggunakan grammar bahas orang dewasa.
Penelitian terhadap anak-anak didalam perbedaan bahasa yang disampaikan dengan langkah-langkah yang memiliki persamaan. Mungkin beberapa tahapan ahir untuk waktu yang pendek dan yang lainya lebih panjang. Aspek-aspek yang umum terhadap semua bahasa manusia ditandai, dibicarakan, hal itu tidaklah mengagetkan anak-anak yang tuli terhadap orang tua yang menandai ketulianya itu dengan berbeda, murid-murid yang memperoleh bahasa dating dari menjagaan setiap hari oleh orang tua, murid-murid menambahkan penggunaan tape recorder, videotip dan pengawasan yang terkontrol. Ungkapan-ungkapan yang sepontan terhadap anak-anak dicatat dan ditambahkan dengan …….. yang sudah dikembangkan sehingga anak-anak menghasilkan yang naik dan berhubungan apa yang dipelajari.

Suara-suara yang pertama

Langkah-langkah perolehan bahasa dapat dibagi didalam sebelum bahasa dan langkah-langkah bahasa. Para siswa setuju bahwa dengan didahului dengan menangis, berbisik dan suara kucing (eya-eya) terhadap bayi yang baru lahir, yang tidak dapat dipertimbangkan dari bahasa awalnya. Mereka sebagai anak-anak yang merespon rasa lapar, ketidak nyamanan atau perasaan yang baik. Sebuah perbedaan yang utama diantara bahasa manusia dan sistem komunikasi terhadap jenis-jenis yang lain, bahasa manusia adalah kreatif. Selama periode awal, suara-suara dihasilkan oleh bayi didalam semua komunitas suara yang sama.
Pandangan yang awal yang merupakan catatan yang baru dengan sebuah pandangan yang kosong yang dip roses dengan penerapan bukti-bukti bayi bersifat sensitive yang tinggi untuk menentukan perbedaan didalam lingkungan mereka dan bukan lainya, oleh karena itu pemikiran tampak menjadi “prewired” untuk hanya menerima jenis-jenis informasi yang lain.
Dengan menggunakan sebuah jenis yang husus dengan sebuah penekanan yang sensitive rencana yang mencatat rata-rata masa menyusui. Sumber-sumber sudah menemukan bahwa bayi akan menambah rata-rata masa menyusui ketika stimulasi (visual atau auditory) diwakili kepada mereka yang berubah-rubah tetapi akan mengalami penurunan rata-rata masa menyusui ketika stimulasi yang sama diberikan lebih dan lebih lagi. Penelitian menunjukan bahwa bayi akan merespon kepada kedalaman visual dan perbedaan jarak.
Bayi tidak akan belajar untuk melihat perbedaan-perbedaan phonetic dan mengabaikan perbedaan non bahasa yang lain. Mereka tampak tumbuh dengan kemampuan untuk lihat dan juga suara-suara yang merupakan phonemic didalam beberapa bahasa, bagian-bagian ini diperhitungkan kepada fakta-fakta anak-anak dapat belajar beberapa bahasa manusia yang mereka tunjukan. Anak-anak memiliki kemampuan motorik dan sensorik untuk menghasilkan dan membandingkan perkembangan ucapan mereka sebelum perolehan ucapan bahasa.
Sekitar umur 6 bulan, para bayi mulai kehilangan kemampuan untuk membedakan antara suara yang bukan phonemic, didalam bahasa mereka, bayi jepang tidak dapat mendengarkan perbedaan-perbedaan antara (R) dan (L) yang mana terjadi perbedaan didalam bahas ajepang malahan para bayi di Inggris berbicara dengan pandngan yang sangat berbeda. Mereka mulai untuk belajar suara-suara bahas adari orang tua mereka. Mereka tampak untuk mengetahui suara-suara bahasa manusia secara umum.

Babbling

Sekitar beberapa bulan dari kelahiranya sekitar 6 bulan, bayi memulai untuk babble, suara-suara yang dihasilkan pada periode itu sedang masanya untuk menangkap bahasa yang diperolehnya.
Salah satu saran yang selama periode ini bahwa anak-anak sedang belajar untuk membedakan antara suara-suara didalam bahasa mereka dan suara-suara yang bukan merupakan bagian-bagian didalam kebahasaan, selama masa babbling anak-anak belajar untuk menjaga suara yang benar dan mengabaikan suara yang salah. Bayi yang tidak dapat menghasilkan beberapa suara pada tahapan ini memiliki masalah motorik memulai untuk berbicara bukan kemampuan tetapi harus dibenarkan.
Ini merupakan membelajaran bagi bayi yang tuli untuk menghasilkan suara babbling untuk anak-anak yang normal. Ini akan menyarankan bahwa suara-suara yang diproduksi tidak tergantung pada tahapan pertama bahasa bagi yang diperoleh.
Baru-baru ini, pembelajaran ucapan babbling yang didengar anak-anak dan babbling secara manual terhadap bagi yang tuli dicontohkan oleh Lausa Petitto dan temanya pada Universitas McGill di Kanada yang memiliki saran bahwa babbling adalah sebuah kemampuan bahsa yang khusus berhubungan dengan jenis-jenis bahasa yang diterima anak-anak. Dia memberitakan bahwa bayi dari umur 4 k3 7 bulan menghasilkan sebuah batasan serangkaian bentuk phonetic, dengan vocal, jika diperlihatkan untuk bahasa yang dibicarakan, dan dengan manual, jika di tunjukkan.
Untuk faedah bahasa dan gaya bahasa menemukan didalam berbicara dan tanda bahasa. Gambaran babbling pikiran manusia yang sensitive untuk merespon untuk petunjuk bahasa dari tahapan yang awal. Ini adalah gambaran dengan dramatic terhadap ajaran Petitto, selama tahapan babbling terhadap pendengaran bayi, tekanan atau intonasi diproduksi oleh mereka mulai untuk menyerupai intonasi terhadap kalimat diucapkan oleh orang-orang dewasa. Dengan semantic intonasi yang berbeda diantara bahasa yang pertama terhadap anak-anak yang melihat dan memproduksi. Selama periode yang sama ini vocal yang diproduksi oleh bagi yang tuli jumlah yang berbeda dari produksi oleh bayi yang lahir, mereka tidak sistematik, tidak ada pengulangan dan berubah-rubah gaya tubuh yang manual diproduksi oleh bayi yang mendengar berbeda dengan bayi yang normal.
Pendapat Petitto bahwa manusia lahir dengan keadaan yang baik untuk menemukan bagian-bagian yang menyiapkan arti-arti bahasa dan sebuah perkembangan langkah-langkah yang khusus, bayi akan menghasilkan unit-unit ini, suara-suara atau gaya bahasa tergantung bahasa yang diterima, maka dia menyarankan babbling adalah tahapan awalan didalam perolehan bahasa.

Kata-kata yang pertama

Kadang-kadang setelah anak-anak berusia 1 tahun mulai menggunakan tali suara yang sama dengan pengulangan-pengulangan untuk mengartikan sesuatu yang sama. Ini adalah prestasi yang luar biasa, bagaimana mereka menemukan dimana 1 kata memulai dan bahasa akhir yang lain ketika mereka melakukan jenis ini dari anak ke anak dan tidak memilikisesuatu untuk melakukan dengan bagai mana tingkat kecerdasan anak, hal ini diberitakan bahwa einsten tidak memulai berbicara sampai umur 3 tahun atau 4 tahun.
Oleh sebab itu, anak-anak sudah belajar bahwa suara-suara yang berhubungan untuk arti-artinya, dan mereka menghasilkan bahasa pertama mereka. Kebanyakan anak-anak nampaknya menghasilkan atau menggunakan satu kata-kata, satu langkah membuat kalimat. Kata-kata didalam kalimat disebut holophrastic (dari holo artinya lengkap atau tidak bisa dibagi-bagi, dan phrase atau kalimat).
Satu anak J. P, menggambarkan beberapa banyak anak-anak (bayi) sudah belajar sebelum 2 tahun. J. P melakukan penelitian kata-kata terhadap anaknya sendiri. April 1977 dengan bayi berumur 16 bulan, sebagai berikut:
( ? au ) “not” no “don’t” ( S : ) ‘aerosol spray’
( bv ? ) / ( mv> ) ‘up’ ( sj u : ) ‘shoe’
(da) / ‘dog (hai) “hi”
(i?o) / (si?o) “cheetios” (sr) “shirt” sweater
( sa ) “sock” (sae) / (asae  “whot’s that? Hey
( ai ) / (dau) douon (dae) “daidy”.
Ibunya J. P memberitakan sebelum april dia juga sudah menggunakan kata-kata (bu) untuk buku, (ki) untuk kitty, dan (tsi) untuk pohon tetapi tampaknya harus menghilangkan mereka.
Apakah itu lebih tertarik dari pada sekedar daftar kata-kata anaknya. J.P ini adalah cara yang dia sudah gunakan pada kata-kata ini, “up” batasan yang lebih asli yang bermaksud “ get me up” ketika dia diatas lantai atau kursi tingginya, tetapi kemudian membiasakan arti “get up”, ibunya J. P menggunakan katanya “sock” tidak hanya untuk sock tetapi juga untuk pemahaman yang lain yang diletakkan pada kaki. Gambaran bagaimana seseorang anak mengembangkan arti sebuah kata dari beberapa bagian untuk bergabung di dalam kelas nantinya.
Menurut sumber beberapa bahasa, kata-kata didalam tahapan holophrastic menyiapkan tiga fungsi utama. Di dalam tahapan anak-anak mengunakan satu kata untuk mengungkapkan konsep atau prediksi yang akan diungkapkan oleh phrase yang lengkap dan kalimat-kalimat.

Langkah kata yang kedua

Sebelum mereka berumur 2 tahun, anak-anak sudah belajar sebuah jumlah kata-kata, menurut beberapa penafsiran anak-anak akan menambah kata-kata yang baru didalam kamus setiap 2 jam. Kemudian ketika berulang tahun yang kedua, sesuatu yang baru dan kejadian yang menarik. Anak-anak mulai meletakkan 2 kata besama-sama. Pertama ungkapan-ungkapan ini menampakkan menjadi tali didalam dua atau ugkapan-ungkapan holophrastic, setiap kata dengan penekanan yang umum. Mereka mulai menggunakan 2 bahasa dengan sintaktik yang jelas dan hubungan-hubungan semantic. Intonasi dari 2 bahasa menjelaskan ungkapan-ungkapan seluruhnya yang dipisahkan dengan sebuah perhentian antara 2 kata melalui gambaran-gambaran jenis-jenis pola yang ditemukan didalam ungkapan anak-anak, didalam tahapan
Allgone hi mummy
Bye bye boat allgone sticky
More wet beepbeep bang
It ball Katherine sock
Dirty sock here pretty
Selama langkah ungkapan yang kedua, tidak ad sintaktik atau morphological. Oleh sebab itu, Bloom mencatat bahwa kata benda dan kata benda di dalam kalimat seperti mummy sock 2 kata dapat mengungkapkan sejumlah kata didalam perbedaan grammar berhubungan yang akan diungkapkan oleh syntax yang lain. Kesimpulan Bloom diperoleh dengan penelitian situasi yang ada kata-kata kalimat pada tahapan 2 ini.









Perolehan bahasa

Kesimpulan

Setiap aspek didalam kelompok bahasa, terhadap anak-anak sebelum berumur 5 tahun sudah mengetahui banyak sistem yang lengkap, yang biasa disebut grammar didalam suatu bahasa sebelum anak-anak dapat menambahkan 2+2, anak-anak belajar membuat kalimat, menanyakan pertanyaan-pertanyaan, memilih menggunkan atau mengabaikan kata ganti, kalimat negative, bentuk kalimat yang sempurna dan menggunakan sintak, phonological, morphological dan aturan-aturan simantik didalam grammar.
Murid-murid pemula didalam perolehan bahasa anak-anak dating dari menjagaan sehari-hari oleh orang tuanya. Baru-baru ini murid-murid memasukan penggunaan tipe recorder, videotape dan penelitian yang terkontrol. Ungkapan spontan anak dicatat dan didalam penambahan jenis-jenis tehnik perolehan iinformasi sudah dikembangkan sehingga produksi abnak dan hubungan dapat di pelajari dengan pengetahuan.
Kadang-kadang setelah anak berusia 1 tahun mulai untuk menggunakan tali suara yang sama dengan pengulangan untuk mengartikan benda yang sama, ini adalah tingkah yang menakjubkan. Bagaimana mereka menemukan, dimana satu kata memulai dan satu yang lain hingga ahir?. Ketika mereka melakukan jenis ini dari dua anak keanak dan tidak memiliki apa-apa untuk melakukan dengan bagaimana kecerdasan anak-anak. Di dalam laporanya bahwa ensten tidak memulai berbicara sampai 3 atau 4. Oleh karenanya, anak-anak sudah belajar suara yang berhubungan pada arti-arti dan merelka memproduksi kata pertama mereka. Sebagian anak-anak nampak telah mampu membuat satu kalimat yang biasa disebut kalimat-kalimat holophrastic. Potensi belajar yang disia-siakan, persepective yang dipusatkan dipelajari dengan mengajar yang baik. Saya percaya, membantu kami untuk melakukan yang lebih efektif.
Piaget dan Vygotsky, ide kunci dari pekerjaan mereka yang dapat menjelaskan bagaimana kami berfikir anak-anak sebagai pelajar bahasa.
Piaget
Anak-anak sebagai pelajar atau murid yang aktif
Piaget berpendapat dengan bagaimana fungsi anak-anak didunia yang disekitar kita dan bagaimana pengaruh ini perkembangan mental mereka. Anak-anak nampak sebagai yang berkelanjutan hubungan dengan sekitar dunianya. Penyelesaian masalah diwakili oleh lingkungan, itu melalui pengambilan tingkah laku untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran. Contoh anak-anak munglin memberanikan untuk menyelesaikan masalah bagaimana memperoleh makanan dari mangkoknya kedalam mulutnya, dengan menyelesaikan masalah dengan sebuah sendok atau dengan jari-jari anak-anak belajar mengontrol atau mengendalikan otot dan membutuhkan keperluan yang langsung untuk makanya.
Sebuah pengetahuan yang menghasilkan dari tingkah laku yang bukan peniruan tetapi aktivitas ini dibuat oleh anak-anak, apa yang terjadi dengan konsentrasi objek melanjutkan apa yang terjadi didalam pikiran. Sebagai masalah dituntut secara dalam dan tingkah laku untuk menyesuaikan mereka atau pikiran mereka melalui, dengan demikian belajar melihat sebagai awal dari pengaruh tingkah laku, tingkah laku sebagai keutamaan yang dilakukan dengan mental didalam imajinasi, dan oleh karena perkembangan pemikiran.
Piaget memberikan banyak aturan-auran penting didalam perkembangan ilmu dari pada yang dilakukan Vygotsky. Pada sikap ini perkembangan dari bahasa pertama yang oleh Piaget adalah dasar untuk perkembangan bahasa.
(Dari buku psychology and language)











Anak-anak dengan aktifitas mencoba untuk menyusun arti

Kesimpulan

Anak-anak dengan aktif mencoba untuk memahami contoh untuk menemukan dan menyusun sebuah arti dan bermaksud untuk apa yang orang-orang dewasa katakana kepada mereka dan bertanya kepada mereka untuk melakukan. Mereka hanya dapat paham istilah-istilah pada pengetahuan dunia mereka yang terbatas dan sebagian. Makanya guru-guru memerlukan ujian atau tes kegiatan-kegiatan kelas dari sudut pandang anak supaya menilai apakah murid-murid akan memahami apa yang dilakukan atau apa yang akan dapat memahami dari sebuah bahasa yang baru.

Anak-anak memerlukan ruangan untuk pertumbuhan bahasanya.

Di dalam perkembangan pengetahuan dan bahasa, pada ZPD (zone of proximal development) area perkembangan atau potensia langsung terhadap anak adalah sebagai pusat terpenting untuk mempelajaran yang efektif. Dengan proses yang teratur dan rencana pembelajaran merupakan 2 macam strategi penggunaan bahasa ytang rupanya menjadi bantuan yang sepesial didalam membuat ruangan untuk pertumuhan anak-anak.

Bahasa didalam penggunaan petunjuk untuk arti yang mungkin tidak diperhatikan

Anak-anak memerlukan kemampuan yang membantu mereka didalam perhatian dan pemahaman terhadap aspek-aspek bahasa asing yang memiliki arti, sejak mereka tidak tahu tentang menggunakan grammar formal, cara-cara yang lain sehingga mereka dapat menggunakanya.

Perkembangan bahasa dapat dilihat sebagai internal pribadi dari interaksi social.

Bahasa dapat tumbuh seperti anak mengambil pengawasan khusus terhadap bahasa yang digunakan secara khusus terhadap anak-anak yang lain dan orang-orang dewasa.

Pemnelajaran bahsa asing anak-anak tergantung apa yang mereka alami. Ada hubungan yang penting antara apa dan bagaimana anak-anak dipelajari dan apa yang mereka pelajari. Pelajaran bahasa asing sering menyediakan semua atau hamper semua pengalaman anak-anak terhadap bahasa yang digunakan. Jika kami ingin anak-anak berkembang terhadap kemampuan bahasa, kami memerlukan pengajaran yang lebih tentang pengalaman mereka didalam belajar yang akan membangun kemampuan itu.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekolah menghasilkan sebuah jenis lingkungan untuk belajar dan sebagai tawaran jenis-jenis yang berbeda terhadap kesempatan untuk mempelajari bahasa. Bagian terhadap kemampuan pengajar adalah mengidentifikasikan bagian-bagian kesempatan didalam suatu tugas atau aktifitas dan kemudian mengembangkan anak-anak didalam pengalaman-pengalaman belajar untuk anak-anak.
(dari buku teaching languages)
















Teori pembelajaran
Kesimpulan

Perkembangan pembelajaran dalam pembelajaran itu sangat penting karena, pendekatan pembelajaran akan sangat sempit jika berasal dari satu teori. Sebagai penggambaran bahasa, hal itu wajar jika mengambil sebuah pendekatan yang elastis, karena pengambilan pendekatan ini berguna dari setiap teori dan juga pembenaran didalam pembuktian, didalam pengalaman diri sendiri sebagai seorang guru, karena adanya spek cognitive (bersifat pengetahuan, affective, bersifat kasih saying dan aspek behaviour sopan santun untuk pembelajaran) Dengan setiap aspek dapat dijadikan sumber untuk mempraktekkan bahasa inggris dengan tujuan-tujuanya.
Contoh ketika memilih pendekatan behaviour untuk mengajari pronounciation, sebuah pendekatan kognitif untuk mengajari grammar dan menggunakan criteria yang efektif didalam pemilihan sebuah teks ketika mengajari reading (membaca)
Teori pembelajaran dan gambaran bahasa bukan dihubungkan dengan hal-hal yang tidak teratur, seperti pendapat korder (1973) mengatakan bahwa teori behavioud didalam pembelajaran tidak harus mengiringi sebuah pandangan structural dari bahasa atau ada beberapa cabang yang biasa diantara sebuah pandangan fungsional bahasa dan sebuah pembelajaran secara kognitif. Ini mungkin beralasan bahwa stukturalisme dengan penekananya rangkaian aturan-aturan yang terbatas lebih alami dengan pendekatan yang ersifat kognitif yang penekananya adalah kepentingan aturan-aturan. Sebuah gambaran fungsional, malahan kekurangan dari sebuah grammar yang sistematis.
Sehingga menurut pendapat Hutchinson, 1984, mungkin pembelajarn lebih cocok dengan sebuah pandangan behaviour (tingkah laku) pembelajaran. Didalam praktek penerapan keduanya gambaran bahsa dan teori pembelajaran seharusnya dipilih menurut prinsip-prinsip yang sesuai didlam pembelajaran. Jika tidak pembelajaran bahasa akan sulit.
(dari buku English for Specific purposes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar